Naruto Uzumaki Shoulder Pump

Kamis, 19 November 2015

Bapakku

bapakku bapak negaraku

Senin, 02 Juni 2014

Contoh adab dalam berpakaian



Didalam ajaran Isalam, berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman.  Islam mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan. Diantara adab berpakaian dalam pandangan Islam yaitu sebagai berikut:
a)      Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang dapat menutupi aurat, terutama wanita
b)      Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame
c)       Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru kemudian sebelah kiri
d)      Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita
e)      Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain
f)       Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya
g)      Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya
h)      Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu, yaitu :

اَلْحَمْدُللهِ الَذِ يْ كَسَانِيْ هذَاالثَّوْبَ وَرَزَقَنِيْ مِنْ غَيْرِحَوْلٍــ
مِنِّيْ وَلاَقُوَّةٍ
Artinya :
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian dan rezeki kepadaku tanpa jerih payahku dan kekuatanku”

Pengertian adab dalam berpakaian



Jika diperhatikan cara berpakaian seperti  saat ini, terutama dikalangan para remaja puteri tampaknya sudah jauh dari tuntunan Islam.  Mereka sudah tidak malu-malu lagi mempertontonkan auratnya, bahkan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka.  Alasannya, jika tidak berpakaian seperti itu dianggap tidak mengikuti perkembangan mode.  Kita boleh saja mengikuti perkembangan mode tetapi jangan sampai mejgobral aurat.  Jika demikian, bagaimana berpakaian menurut islam ?
Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat, dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Sebagaimana ditegaskan Allah Swt, dalam firman-ya:

يبَنِيْ~ ادَمَ قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاثًايُوَارِيْ سَوْاتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ التَّقْوى
ذلِكَ خَيْرٌ طْذلِكَ مِنْاايتِ الله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَُّرُوْنَ ﴿ الأءاف : ٢٦﴾
                Artinya:
“Wahai anak Adam! Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik.  Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat.” (Q.S. Al-A’raf:26)

Ayat trsebut memberi acuan cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa, yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan berwibawa serta anggun dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.
Islam sangan menganjurkan kepada umatnya untuk selalu tanpil rapi dan bersih dalam kehidupan sehari-hari.  Karena kerapian dan kebersihan ini, Rasulullah saw.  Menyatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.  Artinya, orang beriman akan selalu menjaga kerapian dan kebersihan kapan dan di mana dia berada.  Semakin tinggi imam seseorang maka dia akan semakin menjaga kebersihan dan kerapian tersebut.  Sabda Rasulullah saw. dari riwayat Abu Darda :
اَلنَّضأَ فَةُ مِنَ اْلاِيْمَانِ
Artinya :
“Kebersihan merupakan bagian dari iman”
Pakaiana yang kita kenakkan harus sesuai dengan tuntutan Islam dan sebaliknya disesuiakan dengan situasi dan kondisi.  Pada saat menghadiri pesta, kita menggunakan pakaian yang cocok untuk berpesta, misalnya kemeja, baju batik, pada saat tidur, kita cukup menggunakan piyama; dan begitu seterusnya.  Disamping itu, pemilihan model dan warna pakaian juga harus disesuaikan dengan badan kita, sehingga menjadi serasi dan tidak menjadi bahan tertawaan orang lain.

Adab pergaulan dalam Islam

Assalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh ^,^

Tergerak hati dan tangan saya untuk menganggkat topik ini menjadi bahan kajian untuk teman teman di kampus hehehe =D

Kenapa Saya mengambil judul ini ?? yah karena saya melihat tata cara pergaulan yang terjadi di kampus -__- Miris memang melihatnya, betapa tidak ?? tidak ada hijab antara laki laki dan perempuan, padahal bisa di bilang kampus saya itu adalah kampus islam, ya mungkin karena kampus saya itu populer (cieeeeeeeeeee) jadi sudah tak seislam nama nya *manyun

Padahal sudah jelas dibahas dalam QS. Surah An-Nuur ayat 30 dan 31 yang berisi :

"Katakanlah kepada laki laki yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluaannya yang demikian itu adalah yang suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat"

"Katakanlah kepada Perempuan yang beriman hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluannya"

Menahan Pandangan dapat di masukkan juga kedalam adab adab perteman antara ikhwan dan akhwat dalam islam^^

Kita ketahui bahkan tak jarang kita sebagai pelakunya (Nauzhubillah) sangat susah untuk menjaga pandangan kita terhadap hal hal yang tidak pantas kita pandang

apalagi di dunia kampus, karena petulant kampusnya bukan kampus khusus akhwat dan ikhwan, dan seperti yang kita ketahui semua bahwa anak kuliahan itu

Ganteng dan cantik cantik xxixixiixix v^^,

Jadi agak susah bagi kita yang awam untuk menahan pandangan

kalo di tegur dan di nasehati pasti jawabnya "kan cuma lihat aja nis, ga dosa lah"

"oh gitu ?? yaa yaa yaaa

Kenapa memelototi lawan jenis dilarang? karena berawal dari pandangan, setan dapat masuk melalui

pandangan lalu membisiki hatimu dengan hal-hal yang merusak pikiran dan hatimu.

Hal ini diisyaratkan dalam hadits :

“Pandangan adalah salah satu anak panah syaithan, betapa banyak pandangan yang mengakibatkan

penyesalan”

syaithon itu teramat pandai, Jika dia tidak bisa masuk melalui lubang kejahatan, maka dia akan masuk

melalui lubang kebaikan yang membuat manusia terlena ^^,

"Pandangan merupakan anak panah yang beracun dari panah panah iblis, maka barangsiapa yang

menundukkan pandangan dari kecantikan dari seseorang wanita maka Allah akan memberikan cahaya

dalam hatinya" ( Subhanallah yah )

Nah Lanjut^^

Antara ikhwan dan akhwat yang bukan mahram dilarang keras untuk bersentuhan, ini sesuai dengan hadist Rasullah Shallahu Alaihi Wassalam : "Dari Ma'qil bin Yasar dari Nabi s.a.w., beliau bersabda, "Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang di antara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR Thabrani dan Baihaqi)

Jadi sebisa mungkin kita menghindari sentuhan tangan dengan yang bukan mahram kita yah ^_^,,

Jika memang harus berinteraksi dengan laki laki non mahram, misalnya saja diskusi untuk sebuah kegiatan keislaman dikampus yang mengharuskan kita untuk bercakap cakap dengan laki" atau wanita non mahram, maka gunakan hijab (pembatas) dalam penyelenggarakan atau hindari sejauh mungkin "Berdua-duaan" karena sekali lagi saya katakan bahwa "SETAN ITU SANGAT AMAT PINTAR DALAM MENGGODA KEIMANAN MANUSIA SEKALIPUN DIA AKTIFIS DAKWAH YANG PAHAM ILMU" tidak menutup kemungkinan kan ??

yaa dundd, Aktifis juga manusiaa kalee X_x

dan 1 lagi, hindari dundd TePe TePe (Tebar Pesona) kwkwkwwwkwkkw

karena Sayyidah Aisyah RA berpesan : " Sebaik-baik wanita adalah yang tidak memandang dan dipandang. Jangan pernah bangga dengan kecantikan mu sehingga kau di kejar jutaan lelaki, itu bukan kemuliaan, jika kau merasa bangga, itu sama saja menyamakan dirimu dengan pasir di pantai yang boleh di pijak dan dimiliki siapa saja. Muliakan dirimu dengan taqwa sebanding dengan Mutiara Zabarjad yang hanya mampu dimiliki penghuni syurga"
(Subhanallah)

Nah, kalo ditanya, siapa yang mau menjadi seperti Mutiara itu ?? yang hanya bisa di miliki oleh penghuni syurga ??

yang tidak unjuk tangan berarti lagii ngantokk :P~~

Pasti dan tentu nya kita semua MAU bukan ??

Nah, jangan cuma hanya di lisan maunya, tapi di terapkan juga didalam hati, bahwa kita pasti bisa menjadi seperti Mutiara itu :)

Kilau Mutiara Yang Takkan Pudar Oleh Debu

Nah, salah satunya adalah Menahan Pandangan dan mengertii adab adab pergaulan dalam kehidupan sehari hari ^^,

Ini pesan mama saya, beliau selalu bilang seperti ini

"Kalo bukan kita yang menghormati diri kita , siapa lagi coba ?? jika kita menghormati diri kita, maka orang lain juga akan menghormati kita ^^,"

Jazakillah yah maaa :*

Ambil baiknya aja yaa pembaca, saya masih awam dalam menulis seprti ini hehehe =D

Akhirull qalam, Subhanakallahumma wa bihamdika asyhaduallah ilaha illa anta astaghfiruka astaghfiruka astaghfiruka ya Allah wa' atubuilaik

Jazakumullah khairan katsiron

Rujak cingur

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.

ilmu kalam

Ilmu kalām (bahasa Arab: علم الكلام) adalah disiplin filsafat mencari prinsip-prinsip teologi Islam melalui dialektika. Dalam bahasa Arab perkataan ini secara harfiah bermakna "kata-kata". Seorang cendekiawan kalam digelari sebagai seorang mutakallim (ahli teologi Islam; jamak mutakallimiin). Terdapat banyak tafsiran mengapa disiplin ini digelar "kalam"; salah satu alasannya adalah kontroversi terbesar dalam bidang ini berkaitan dengan Firman Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, bisa dianggap sebagai bagian dari esensi Tuhan dan karena itu tidak diciptakan, atau apakah itu dibuat menjadi kata-kata dalam arti normal berbicara, dan karena itu dibuat.

Kelarutan

Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan kimia solut dan pelarut pada suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu merupakan suatu pengukuran konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit solut pada pelarut sampai solut tersebut mengendap (tidak dapat larut lagi).

Rentang kelarutan sangat bervariasi. Ada banyak sekali zat kimia yang mempunyai kelarutan tak terbatas, dan hasilnya bercampur sempurna (miscible), misalnya adalah etanol dalam air. Ada pula zat kimia yang sama sekali tidak larut, sebagai contoh adalah perak klorida dalam air. Namun kebanyakan suatu zat dapat terlarut dalam pelarut sampai tepat jenuh, setelah itu mengendap seperti NaCl dalam air.
kelarutan

Maka dari itu, ilmuwan telah banyak meneliti kelarutan suatu solut pada pelarut, yang dikenal dengan aturan kelarutan. Pada keadaan tertentu, kesetimbangan kelarutan dapat menjadi berlebih sehingga disebut dengan larutan superjenuh atau metastabil.

Pengertian kelarutan sebaiknya tidak dikacaukan dengan kemampuan melarutkan atau mencairkan suatu zat, karena larutan juga dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat. Sebagai contoh adalah zink yang tak dapat larut dalam asam klorida. Tetapi karena adanya reaksi antara gas hidrogen dengan zink klorida menyebabkannya seperti larut. Kelarutan tidak bergantung pada ukuran partikel atau faktor kinetik lainnya, maupun waktu pelarutan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan

Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.

Suhu

Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada air bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut kurang polar.

Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.

Tekanan

Pada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh terhadap kelarutan; namun biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya. Diasumsikan sebagai larutan ideal, ketergantungan kelarutan pada tekanan diberikan diungkapkan dengan rumus:


dimana indeks i merupakan komponen, Ni adalah fraksi mol komponen ke i, P adalah tekanan, indeks T menyatakan suhu kosntan, Vi,cr adalah volume molar parsial komponen ke i, dan R merupakan tetapan gas universal.